OPTIMASI
PEMBUATAN BIOETANOL DARI UBI JALAR PUTIH (Ipomea batatas)
SEBAGAI SUMBER ALTERNATIF BAHAN BAKAR YANG TERBARUKAN
Cara Kerja
1.Pembuatan
Kurva Pertumbuhan Saccharomyces cereviseae
Saccharomyces cereviceae pada
media padat diinokulasi dalam 100 ml media air. Kemudian diinkubasi pada suhu
37oC dan kecepatan100 rpm. Absorbansi larutan pada media pertumbuhan diukur
pada 660 nm setiap 2 jam selama 24 jam sehingga diperoleh kurva pertumbuhan.
2.Kurva
Pertumbuhan untuk Aspergillus niger
Langkah
pertama dalam pembutan kurva pertumbuhan untuk Aspergillus niger adalah
membuat larutan starter. Larutan starter dibuat dengan cara Aspergillus
niger dalam media padat diinokulasi ke media cair sebanyak 7 kali ose,
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 30 C dengan kecepatan 100 rpm.
Absorbansi larutan starter diukur pada 660 nm. Sebanyak 2 ml larutan
starter dimasukkan masing-masing ke dalam 9 buah tabung erlenmeyer yang
berisi 50 ml media cair. Berat kering Aspergillus niger ditentukan
setiap hari dengan cara menyaring media cair pada satu erlenmeyer.
Endapannya ditambah natrium hidroksida. Dicuci dengan aquades sampai
netral, kemudian dioven hingga diperoleh berat konstan. Kurva pertumbuhan diperoleh
3.Hidrolisis
Optimum
Tahap
awal adalah, ubi jalar yang telah dikeringkan dan ditumbuk halus lalu dicampur
dengan aquades kemudian dipanaskan pada suhu 100 C selama setengah jam sambil
diaduk sampai terbentuk bubur. Bubur dibiarkan menjadi dingin. Setelah itu, Aspergillus
niger dimasukkan ke dalam 100 gram bubur tersebut. Konsentrasi Aspergillus
niger divariasikan dari 10 ml, 20 ml, 30 ml, 40 ml, 50 ml, 60 ml, hingga 70
ml. Diinkubasi selama 2 jam, kemudian ditentukan kadar glukosa dengan metode Somogy
Nelson. selanjutnya dilakukan percobaan untuk menentukan waktu hidrolisis
optimum. Cara kerjanya sama seperti penetapan jumlah Aspergillus niger optimum,
hanya saja yang divariasikan adalah waktunya. Waktu yang divariasikan adalah
dari 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam, dan 7 jam.
4.Penentuan
Kondisi Fermentasi
Sebanyak
100 gram bubur ubi jalar putih ditambah dengan biakan Aspergillus niger optimum,
diinkubasi selama waktu hidrolisis optimum. Campuran yang diperoleh ditambah
dengan biakan Saccharomyces cereviceae. Setelah didapatkan jumlah Saccharomyces
cereviceae optimum, maka selanjutnya adalah memvariasikan waktu atau
lamanya fermentasi. Konsentrasi biakan Saccharomyces cereviceae merupakan
variabel tetap, sedangkan waktu merupakan variabel bebas. Waktu yang
digunakan adalah 1 hari, 2 hari, 3 hari, 4 hari, 5 hari, 6 hari, sampai
7 hari. Waktu yang diambil adalah waktu yang dapat menghasilkan etanol
maksimum.
5.Penentuan
Rendemen
Penentuan
rendemen etanol dari ubi jalar putih dilakukan dengan menghidrolisis 500 gram
bubur ubi jalar putih pada kondisi optimum. Setelah itu, dilanjutkan dengan
fermentasi pada kondisi optimum. Hasil yang terbentuk disaring, filtratnya
didestilasi kemudian diukur kadar alkoholnya dengan alkohol metri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar