PEMBINAAN PETANI TEBU MELALUI TEKNOLOGI PEMBUATANBIOETANOL DARI
MOLASES dan TEBU
1.
Semua zat dan bahan disediakan untuk
fermentasi.
2.
Dibuat rancangan alat dan didiskusikannya
dengan pembuat alat (tukangbesi).
3.
Dilakukan fermentasi pembuatan bioetanol skala
laboratorium, 250
ml ekstrak tebu.
4.
Setelah 7 hari fermentasi, dilakukan
destilasi dengan menggunakan alat destilasi dilaboratorium dari 250 ml ekstrak tebu ini dihasilkan
bioetanol ± 60 ml.
5.
Pada percobaan pertama penggunaan alat
yang dirancang, dilakukan terhadap 5 Lair tebu dan dihasilkan lebih kurang satu
botol sprit bioetanol.
6.
Pemerasan air tebu yang sudah
dibersihkan dilakukan secara tradisional, dengan
7. Air
tebu langsung disterilkan dan ditambah dengan nutrisi sesuai takaran yang telah
ditentukanserta
dibiarkan sampai mencapai suhu kamar
8. Ditambahkaninokulum
/ starter untuk selanjutnya dibiarkan selama 7 hari agar terjadi
fermentasisempurna.
9. Selanjutnya7
hari berikut baru dilaksanakan penyulingan bioetanol.
10. Bioetanol
yang dihasilkan ini bernilai 95 %, artinya masih mengandung 5 % air. Agar
bisa dijual ke pasaran, maka bioetanol
ini di aduk/ kocok dengan zat pengering (CaO)
sehingga didapatkan bioetanol 99%.
Bioetanol inilah yang bisa dipakai sebagaicampuran bahan bakar kendaraan
bermotor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar